Senin, 09 Maret 2015

Karangan Dan Tulisan (Tugas 4 Softskill Bahasa Indonesia 2)

1. Pengertian karangan

Karangan adalah suatu karya tulis dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikan melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.


Macam - Macam Karangan:



- Karangan Fiksi adalah karangan yang berisi kisahan atau cerita yang dibuat berdasarkan khayalan atau imajinasi pengarang.
- Karangan Faktual adalah karangan yang dibuat berdasarkan fakta, realita, atau hal-hal yang benar-benar dan terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Karangan faktual biasanya berbentuk tulisan ilmiah dan informatif. untuk :
  • Karangan ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
  • Karangan informatif adalah karangan yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan.

   B. Sifat karangan
- Manusiawi   : Ungkapan pemikiran manusia dengan tulisan yang hanya di miliki oleh manusia tersebut.
- Pribadi        : Di saat proses menulis karangan tersebut hanya bias dilakukan oleh satu orang dan hasil dari penulisan karangan tersebut adalah cerminan kepribadian satu orang.

  C. Bentuk - bentuk karangan terdiri dari :
  • Cerita atau NARASI adalah karangan yang berisi tentang rangkaian peristiwa yang susul-menyusul sehingga membentuk alur cerita.
  • Lukisan atau DESKRIPSI adalah karangan yang berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengarkan hal tersebut.
  • Paparan atau EKSPOSISI adalah karangan yang berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topic dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan.
  • Bincangan atau ARGUMENTASI adalah karangan yang bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat atau kesimpulan dengan data/fakta/konsep sebagai dasar/alasan/bukti.



Jenis karangan ilmiah ada 3 

Macam-macam Karangan Ilmiah
-Karangan Ilmiah
  1.       Karangan Narasi
Karangan narasi ialah karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa yang biasanya disusun  menurut  urutan  waktu. Yang termasuk narasi ialah cerpen, novel, roman, kisah perjalanan, biografi, otobiografi.
Ciri-ciri/karakteristik karangan Narasi
a. Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa
b. Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang menunjukkan peristiwa awal sampai akhir
c. Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian
d. Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci
2. Karangan Deskripsi
Karangan Deskripsi ialah karangan yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu seakan-akan pembaca melihat, mendengar, merasakan, mengalaminya sendiri.
Ciri-ciri / karakteristik karangan deskripsi
a.  Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu
b.  Bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalama pada diri pembaca agar seolah-olah mereka melihat, merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri suatu objek yang  dideskripsikan
c.  Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil objek tertentu, yang dapat berupa  tempat, manusia, dan hal yang dipersonifikasikan
d.  Penulisannya dapat menggunakan cara atau metode realistis (objektif), impresionistis (subjektif), atau sikap penulis
3.  Karangan Eksposisi
Karangan Eksposisi adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi keterangan, menjelaskan, memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.
Ciri-ciri/karakteristik karangan Eksposisi
a.  Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya
b.  Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (data faktual)
c.  Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak
d.  Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada
e.  Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu
4.  Karangan Persuasi
Karangan Persuasi adalah karangan yang tujuannya untuk membujuk pembaca agar mau mengikuti kemauan atau ide penulis disertai alasan bukti dan contoh konkrit.
5.  Karangan Argumentasi
Karangan Argumentasi adalah karangan yang isinya bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi pembaca terhadap suatu masalah dengan mengemukakan alasan, bukti, dan contoh nyata.
Ciri-ciri/karakteristik karangan Argumentasi
a.    Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan pengarang sehingga kebenaran itu diakui oleh pembaca
b.   Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta, grafik, tabel, gambar
c.    Dalam argumentasi pengarang berusaha mengubah sikap, pendapat atau pandangan pembaca
d.    Dalam membuktikan sesuatu, pengarang menghindarkan keterlibatan emosi dan  menjauhkan subjektivitas
e.   Dalam membuktikan kebenaran pendapat pengarang, kita dapat menggunakan bermacam-macam pola pembuktian

-Karangan Non Ilmiah
Karangan non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).

Ciri-ciri Karangan Tulis Non-Ilmiah:
  1.        Ditulis berdasarkan fakta pribadi.
  2.        Fakta yang disimpulkan subyektif.
  3.        Gaya bahasa konotatif dan populer.
  4.        Tidak memuat hipotesis.
  5.        Penyajian dibarengi dengan sejarah.
  6.        Bersifat imajinatif.
  7.        Situasi didramatisir.
  8.        Bersifat persuasif.
  9.        Tanpa dukungan bukti.
Jenis-jenis yang termasuk karangan non-ilmiah adalah dongeng, cerpen, novel, drama, dan roman.

-Karangan Semi Ilmiah
Karangan tulis semi ilmiah merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan yang ditulis dengan bahasa konkret dan formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya. Karangan tulis ini juga merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan dalam karangan tulis ini.

Ciri-ciri karangan semi ilmiah atau ilmiah
  1.      Ditulis berdasarkan fakta pribadi;
  2.      Fakta yang disimpulkan subjektif;
  3.      Gaya bahasa formal dan popular;
  4.      Mementingkan diri penulis;
  5.      Melebih-lebihkan sesuatu;
  6.      Usulan-usulan bersifat argumentative; dan Bersifat persuasive.
sumber: 
https://muhamadamru.wordpress.com/2014/03/25/karangan-ilmiah-non-ilmiah-dan-semi-ilmiah/
http://nadiachya.blogspot.com/2012/04/perbedaan-antara-karangan-ilmiah-non.html


Penalaran Induktif (Tugas Softskill 3 Bahasa Indonesia 2)

1. Metode Induktif


Merupakan suatu penalaran yang kesimpulannya diambil dari beberapa peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan , yang menghasilkan suatu kesimpunan dan pengetahuan baru yang bersifat umum.

Contoh: - Ani berapakaian merah putih karena dia masih SD, 
              - Adi berangkat sekolah  dasar menggunakan seragam merah putih.

Kesimpulan: Semua anak yang berseragam merah putih adalah anak SD

Selanjutnya pengertian penalaran induktif menurut Tim Balai Pustaka (dalam Shofiah, 2007 :14) istilah penalaran mengandung tiga pengertian, diantaranya :

1    . cara (hal) menggunakan nalar, pemikiran atau cara berfikir logis.
2   . Hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan dengan perasaan atau    pengalaman.
3    - Proses mental dalam mengembangkan atau mengendalikan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip.

Contohnya dalam menggunakan preposisi spesifik seperti:

Es ini dingin. (atau: Semua es yang pernah kusentuh dingin.)
Bola biliar bergerak ketika didorong tongkat. (atau: Dari seratus bola biliar yang didorong tongkat, semuanya bergerak.)
Untuk membedakan preposisi umum seperti:
Semua es dingin.
Semua bola biliar bergerak ketika didorong tongkat.

Induksi kuat:

Semua burung gagak yang kulihat berwarna hitam.

Induksi lemah:

Aku selalu menggantung gambar dengan paku.
Banyak denda mengebut diberikan pada remaja.

Penalaran induktif dimulai dengan pengamatan khusus yang diyakini sebagai model yang menunjukkan suatu kebenaran atau prinsip yang dianggap dapat berlaku secara umum.

Perbedaan dari penalaran deduktif dan induktif adalah, penalaran deduktif memberlakukan prinsip-prinsip umum untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan yang spesifik, sementara penalaran induktif menguji informasi yang spesifik, yang mungkin berupa banyak potongan informasi yang spesifik, untuk menarik suatu kesimpulan umum.

Jenis – jenis penalaran induktif yaitu :

1. Generalisasi yaitu proses penalaran dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data.

Contoh :

Hasil UTS mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas 3EA06 telah keluar. Ternyata dari 40 mahasiswa hanya 10 orang yang mendapat nilai 90. Setengahnya mendapat nilai antara 80 – 65 dan tidak ada seorang pun yang mendapat nilai di bawah 65. Itu berarti dapat disimpulkan bahwa mahasiswa kelas 3EA06 cukup pintar dalam mengerjakan soal Bahasa Indonesia.

Macam – macam generalisasi :
  • Generalisasi sempurna yaitu generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan penyelidikan. Contoh : sensus penduduk
  • Generalisasi tidak sempurna yaitu generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki. Generalisasi ini dapat menghasilkan kebenaran bila melalui pengujian yang benar.
2. Analogi yaitu cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang memilki sifat yang sama.

Contoh :

Danih adalah seorang altlet lari kebanggaan Indonesia. Setiap hari dia selalu berlatih keras untuk meningkatkan kemampuan berlarinya. Demikian juga dengan Sandy, dia merupakan seorang polisi yang memerlukan fisik yang kuat untuk menjalankan tugasnya sebagai aparat penegak hukum. Keduanya membutuhkan mental dan fisik yang kuat untuk bertanding atau mambantu masyarakat melawan kejahatan. Oleh karena itu, untuk menjadi atlet dan polisi harus memilki mental dan fisik yang kuat dengan cara selalu berlatih.
3. Hubungan kausal yaitu penalaran yang diperoleh dari gejala – gejala yang saling berhubungan.

Contoh :

-Jika dipanaskan, tembaga memuai.
-Jika dipanaskan emas memuai

Macam – macam hubungan kausal :
  • Sebab - akibat
Contoh :
Sejumlah pengusaha angkutan di Bantul terpaksa gulung tikar karena pendapatan yang mereka peroleh tidak bisa menutup biaya operasional. Minimnya pendapatan karena sebagian besar penumpang membayar ongkos dibawah ketentuan tarif yang sudah ditetapkan, akibat ketidakmampuan ekonomi. (Sumber : Kompas, 10 Mei 2008).
  • Akibat -sebab
Contoh :
Andi mendapat nilai yang memuaskan pada ujian semester kenaikan kelas. Dia mendapat rangking pertama di kelasnya. Hasil yang diperoleh Andi ini dia dapatkan karena belajar yang sangat tekun setiap harinya.
  • Akibat – akibat
Contoh :
Kemarin Lusi mengalami kecelakaan akibat menabrak pembatas jalan. Akibat dari kecelakaan tersebut dia mengalami patah kaki dan harus dirawat di rumah sakit.

Sumber :  
http://pratiwi-19.blogspot.com/2012/03/penalaran-induktif_683.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/04/definisi-penalaran-induktif-dan-contohnya/
http://robiantocokro.wordpress.com/2011/12/13/penalaran-induktif/

Jenis Penalran (Tugas 2 Softskill Bahasa Indonesia 2)

Jenis Penalaran

Penalaran memiliki 2 jenis metode, yaitu: 

1. Metode Induktif

Merupakan suatu penalaran yang kesimpulannya diambil dari beberapa peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan , yang menghasilkan suatu kesimpunan dan pengetahuan baru yang bersifat umum.

Contoh: - Ani berapakaian merah putih karena dia masih SD, 
              - Adi berangkat sekolah  dasar menggunakan seragam merah putih.


Kesimpulan: Semua anak yang berseragam merah putih adalah anak SD


Macam – Macam Penalaran Induktif

Ada 3 jenis penalaran induksi :

a.      Generalisasi

Penalaran generalisasi dimulai dengan peristiwa – peristiwa khusus untuk untuk mengambil kesimpulan umum. Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diminati generalisasi mencakup ciri – ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik, dan lain-lain. Proses penalaran ini bertolak dari sejumlah fenomena individual (khusus) menuju kesimpulan umum yang mengikat umum menuju kesimpulan umum yang mengikat umum yang mengikat seluruh fenomena sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki.

Contoh generalisasi :

Pemakaian bahasa Indonesia deseluruh daerah diindonesia dewasa ini belum dapat dikata seragam. Perbedaan dalam struktur kalimat, lagu kalimat, ucapan terlihan dengan mudah. Pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan sering dikalahkan oleh bahasa daerah. Diungkapkan persurat kabaran, radio, dan TV pemakaian bahasa indonesia belum lagi dapat dikatakan sudah terjaga baik. Para pemuka kita pun pada umumnya juga belum memperlihatkan penggunaan bahasa Indonesia yang terjaga baik. Fakta – fakta diatas menunjukan bahwa pengajaran bahasa Indonesia perlu ditingkatkan.

Macam – macam generalisasi:

-Generalisasi sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penimpulan diselidiki. Generalisasi macam ini memberikan kesimpilan amat kuat dan tidak dapat diserang. Tetapi tetap saja yang belum diselidiki.

-Generalisasi tidak sempurna: 
Adalah generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.

Penalaran generalisasi bertolak dari satu atau sejumlah fakta (fenomena atau peristiwa) khusus yang mempunyai kemiripan untuk membuat sebuah kesimpulan. Sejumlah peristiwa khusus dibuat dalam bentuk kalimat, kemudian pada akhir paragraf diakhiri dengan kalimat yang berisi generalisasi dari peristiwa. Peristiwa khusus yang disebutkan pada bagian awal.

Contoh generalisasi:
Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.

2. Metode Deduktif

Merupakan stuatu penalaran yang kesimpulannya di ambil dari suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui dan diyakini, yang menghasilkan suatu kesimpulan dan pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus 

Contoh: - Semua hewan punya mata
              - Anjing adalah hewan

Kesimpulan: Anjing punya mata


Contoh lain : Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.


Macam-macam penalaran deduktif diantaranya :

a. Silogisme

Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan.

Contohnya:
-Semua manusia akan mati
-Amin adalah manusia
Jadi, Amin akan mati (konklusi / kesimpulan)
b. Entimen

Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.

Contoh :

Proses fotosintesis memerlukan sinar matahari
Pada malam hari tidak ada matahari
Pada malam hari tidak mungkin ada proses fotosintesis

V. KESIMPULAN
Dari berbagai penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa penalaran dalam prosesnya ada 2 macam yaitu penalaran Induksi dan penalaran Deduktif.
- Penalaran Induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus. Prosesnya disebut Induksi. Dalam penalaran Induktif ini ada 3 jenis penalaran Induktif yaitu Generalisai, Analogi, dan Hubungan sebab akibat ataupun hubungan akibat–sebab.
- Penalaran Deduktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan fakta-fakta yang bersifat umum. Prosesnya disebut Deduksi. Jenis penalaran Deduktif ini diantaranya ada Silogisme dan Entinem

sumber:
 https://albertus19.wordpress.com/2012/04/23/penalaran-induktif/
https://noviananuryan.wordpress.com/2013/05/31/penalaran-induktif-dan-penalaran-deduktif/








Penalaran (Tugas 1 Softskill Bahasa Indonesia 2)

Apa itu Penalaran ?

Penalaran adalah proses berfikir yang bertolak belakang dengan indra , yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.
Berdasarkan pengamatan yang sejenis akan terbentuk proposisi - proposisi yang sejenis juga, berdasarkan sejumlah proposisi yang di anggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang biasa disebut dengan 'menalar'.

*proposisi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang bisa di nilai salah atau benar

Metode Penalaran 

Penalaran memiliki 2 metode , berikut adalah penjelasan metode penalara.


1. Metode Induktif

Merupakan suatu penalaran yang kesimpulannya diambil dari beberapa peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan , yang menghasilkan suatu kesimpunan dan pengetahuan baru yang bersifat umum.

Contoh: - Ani berapakaian merah putih karena dia masih SD, 
              - Adi berangkat sekolah  dasar menggunakan seragam merah putih.

Kesimpulan: Semua anak yang berseragam merah putih adalah anak SD

2. Metode Deduktif

Merupakan stuatu penalaran yang kesimpulannya di ambil dari suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui dan diyakini, yang menghasilkan suatu kesimpulan dan pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus 

Contoh: - Semua hewan punya mata
              - Anjing adalah hewan

Kesimpulan: Anjing punya mata


Cara Menguji Data

Data dan informasi yang digunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap digunakan sebagai evidensi. Dibawah ini beberapa cara yang dapat digunakan untuk pengujian tersebut.

-Observasi
-Kesaksian
-Autoritas


Cara Menguji Fakta

Untuk menetapkan apakah data atau informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta, maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut baru merupakan penilaian tingkat pertama untuk mendapatkan keyakitan bahwa semua bahan itu adalah fakta, sesudah itu pengarang atau penulis harus mengadakan penilaian tingkat kedua yaitu dari semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil.

-Konsistensi
-Koherensi


sumber:
http://meginugrahawa.blogspot.com/2014/10/definisi-penalaran-proporsisi-inferensi.html
http://kartikagustina.blogspot.com/2013/04/pengertian-penalaran.html
wwww.wikipedia.com